Kak Ros berburu iPhone 6 Plus sampai ke New York Amerika
Oktober 16, 2014
Edit
Rasa penasaran memegang iPhone 6 Plus bikin Ros, warga Bintaro Jakarta Indonesia, berburu smartphone iPhone 6 Plus itu sampai ke New York. Ia tak sabar apabila mesti menanti iPhone terbaru itu di jual dan singgah ke Indonesia (Jakarta) yang belum terang kapan?
" Ada urusan usaha dan bisnis disini (New York maksudnya). Sekalian cari iPhone 6 Plus, " kata Ros (bukan kakaknya ipin Upin) yang berada di Apple Store, bertemu detikINET di Apple Store di Fifth Avenue, New York, Kamis (9/10) minggu tempo hari.
Waktu masuk lobi Apple Store yang nyentrik, terbuat dari kaca transparan berupa kubus, keramaian segera tampak. Mereka tengah menjajal display iPhone 6 ataupun product Apple yang lain. Belasan pramuniaga Apple yang masih tetap muda-muda berbalut kaos poloshirt biru tua sigap mendekati pelanggan yang memerlukan info.
" Saya diberitahu mereka. Tuturnya, silahkan Anda mengantre jam 5 pagi. Jam 8 toko kami buka serta kami layani " ucap Ros sembari melirik jam di tangan, jam 5 sore.
Paginya antrean belum jadi jaminan menyabet iPhone 6+ dapat dibawa pulang. Karena, kurang dari dua jam segera ludes. " Sejaman habis. Ngantrenya 3 jam, " kata Ros pikir-pikir.
Pada akhirnya ia pilih untuk beli iPhone 6 Plus diluar Apple Store. Harga nya terbilang tambah lebih mahal dari di gerai aslinya. " Lebih mahal sampai 2 jutaan, " paparnya.
Lantaran ragu-ragu serta shock lihat 'sadisnya' perjuangan beroleh iPhone 6 Plus di Apple Store, ia mengurungkan tujuannya. Namun pikirannya beralih saat transit di Hongkong waktu pulang. Ia beli iPhone 6 Plus 128 GB di bandara Hongkong meski tambah lebih mahal dari di Apple Store New York. di olah dari : detikinet
" Ada urusan usaha dan bisnis disini (New York maksudnya). Sekalian cari iPhone 6 Plus, " kata Ros (bukan kakaknya ipin Upin) yang berada di Apple Store, bertemu detikINET di Apple Store di Fifth Avenue, New York, Kamis (9/10) minggu tempo hari.
Waktu masuk lobi Apple Store yang nyentrik, terbuat dari kaca transparan berupa kubus, keramaian segera tampak. Mereka tengah menjajal display iPhone 6 ataupun product Apple yang lain. Belasan pramuniaga Apple yang masih tetap muda-muda berbalut kaos poloshirt biru tua sigap mendekati pelanggan yang memerlukan info.
" Saya diberitahu mereka. Tuturnya, silahkan Anda mengantre jam 5 pagi. Jam 8 toko kami buka serta kami layani " ucap Ros sembari melirik jam di tangan, jam 5 sore.
Paginya antrean belum jadi jaminan menyabet iPhone 6+ dapat dibawa pulang. Karena, kurang dari dua jam segera ludes. " Sejaman habis. Ngantrenya 3 jam, " kata Ros pikir-pikir.
Pada akhirnya ia pilih untuk beli iPhone 6 Plus diluar Apple Store. Harga nya terbilang tambah lebih mahal dari di gerai aslinya. " Lebih mahal sampai 2 jutaan, " paparnya.
Lantaran ragu-ragu serta shock lihat 'sadisnya' perjuangan beroleh iPhone 6 Plus di Apple Store, ia mengurungkan tujuannya. Namun pikirannya beralih saat transit di Hongkong waktu pulang. Ia beli iPhone 6 Plus 128 GB di bandara Hongkong meski tambah lebih mahal dari di Apple Store New York. di olah dari : detikinet