-->

Kisah Sukses Andrew Darwis Pendiri Kaskus

 Pendiri Kaskus
 Andrew Darwis Pendiri Kaskus

Dapat disebut ini adalah cover story dibalik keberhasilan kaskus seperti saat ini.  Siapa kira, nyatanya kaskus. us ada di peringkat ke enam website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Karena, “lima website paling atas yaitu website asing, sedang kaskus yaitu website nomer satu di Indonesia, ” tutur Andrew Darwis (pendiri Kaskus).

Sampai saat ini, anggota kaskus kian lebih 1. 82 juta orang. Keseluruhan post-nya kian lebih 188 juta. Dalam satu hari, halamannya rata-rata dikunjungi 15 ribu kali oleh kian lebih 600 ribu orang. Bahkan juga, pada jam-jam spesifik, kian lebih 37 ribu anggotanya on-line berbarengan.

Kaskus sendiri dilahirkan Andrew -pria yang akrab di panggil mimin oleh anggota kaskus ini- saat kuliah di jurusan Multimedia & Situs Design, Art Institue of Seattle. Andrew bikin website ini juga sebagai pekerjaan kuliahnya pada 6 November 1999.

Rekan-rekan sekelasnya biasanya bikin website pribadi untuk memamerkan aktivitas outdoor atau hoby semasing. ” Mereka yang sukai naik gunung, berolahraga, atau hoby lain memajang foto-foto aktivitas mereka di website pribadi, ” kenang anak ke-2 dari empat bersaudara pasangan Antonius Darwis serta Nancy Amidjoyo ini.

Pria 30 th. ini tak dapat bikin website sama lantaran mengakui tak ahli di lapangan berolahraga atau mempunyai hoby outing. Karenanya, nampak inspirasi bikin portal berita yang dilengkapi komunitas komunikasi juga sebagai pekerjaan kuliah.

Andrew lalu mengambil keputusan membesarkan Kaskus jadi portal berita serta komunitas komune mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat, terutama di Seattle. Tetapi, dia kesusahan mencari berita dari Indonesia. “Mencari berita Indonesia di Amerika saat itu susahnya minta ampun. Indonesia dapat masuk berita disana juga bila cocok ada gempa atau kerusuhan saja, ” katanya.

Lantaran kesusahan itu, kaskus akhirnay konsentrasi ke komunitas komune. “Cocok dengan nama kaskus yang bermakna kasak-kusuk atau nggosip. Lumayan, anggota awalannya cuma 10 orang rekan sendiri, ” katanya. 

Sukses Pendiri Kaskus


Kurun waktu singkat, anggota kaskus jadi tambah. Member-nya mengetahui status kaskus saat itu juga sebagai website porno. Saat itu, komunitas BB17 (buka-bukaan 17) yang mempertukarkan gambar-gambar panas memanglah jadi salah satu daya tarik paling utama jadi anggota kaskus. Komunitas itu pada akhirnya ditutup dengan cara resmi pada 2008 saat diberlakukan UU Info serta Transaksi Elektronika. “padahal BB17 itu cuma sisi kecil dari Kaskus. Dari pada nilai setitik rusak susu sebelanga, ya telah, kita tutup saja komunitas itu, ” tuturnya.

Awalannya, andrew pernah cemas penututpan program BB17 kurangi jumlah anggotanya yang saat itu telah kian lebih 300 ribu orang. “ternyata kecemasan itu tak dapat dibuktikan. Anggota jadi naik 300 % lantaran sesudah tak ada BB17, wanita bersedia jadi anggota. Dahulu saat masih tetap ada BB17, wanita sedikit. ” papar Master of Computer Science di Seattle University ini.

Saat ini feature favorite di kaskus yaitu komunitas jual beli. Dalam komunitas itu anggota bisa jual serta beli aneka type barang tanpa ada batas, termasuk juga jual beli. Dalam komunitas itu anggota bisa jual serta beli aneka type barang tanpa ada batas, termasuk juga jual-beli organ badan seperti ginjal. Rata-rata seribu transaksi sehari-hari. “Saya sendiri pernah pesan ikan asin dari anggota di Kalimantan seharga Rp. 30 ribu, ” katanya lalu tertawa.

Untuk menaikkan anggota di Indonesia, Andrew merekrut sepupunya Ken Dean Lawadinata serta sahabatnya, Danny, jadi moderator komunitas di Indonesia. Ken Saat ini chief executive officer (CEO) kaskus, sedang Danny saat ini chief marketing officer (CMO) kaskus.

Modal awal kaskus saat didirikan hanya cost sewa server USD 7 per bln.. Terakhir, sesudah keperluan server serta operasional makin besar, Andrew serta beberapa rekannya patungan menyuntukkan modal Rp 800 juta. “Kita patungan lagi cost rilis besar-besaran. Habis Rp 300 juta, ” paparnya.

Untuk memodali kaskus, andrew membongkar tabungannya saat bekerja juga sebagai karyawan perpustakaan serta di suatu laboratorium computer di Amrika. “Kerjanya tidak tehnik computer. Jadi lebih ke beres=beres computer, isi tinta, kertas printer. Ya, begitu=begitu saja, ” ungkap pria yang matanya minus 1. 5 ini.

Demikian kuliah usai, Andrew memperoleh pekerjaan di kota yang sama di perusahaan situs design Thor loki sepanjang tiga th. dengan upah per bln. USD 1. 500. “Gajinya sebenarnya kecil. Lantaran standard upah situs design disana itu minimum USd 3. 000. namun, berhubung car I kerja sulit, ya saya ambillah, ” terangnya.

Andrew Darwis Pendiri Kaskus

Sembari bekerja, Andrew meneruskan kuliah S-2 di Seattle University untuk jurusan Computer Science. Sesudah lulus, Andrew geser kerja dengan bangun portal musik, lyrics. com. bosnya saat itu warga keturunan Vietnam yang telah jadi warga Negara Amerika Serikat.

Pria 30 th. ini mengambil keputusan pulang ke Indonesia 2008 untuk membesarkan kaskus. “Sebenarnya waktu itu bila ingin tinggal di Amerika telah enak. Telah mempunyai pekerjaan. Meskipun upah tak besar, cukup untuk credit rumah serta mobil, ” tuturnya.

Satu tahun pertama di Indonesia, Andrew mesti terima fakta tak terima upah satu tahun, walau dia memiliki hak terima upah Rp 4 juta per bln.. Ini disebakan kaskus baru dapat memperoleh pemasukan dari iklan pada awal 2009 atau satu tahun sesudah resmi di rilis.

“Dulu susah sekali mengajak kien beriklan di internet. Saya hingga senantiasa turut orang marketing ke tiap-tiap client yang kita jumpai, ” katanya.

Saat ini, kaskus sudah mempunyai 35 karyawan. Andrew malas buka rahasia pendapatan iklan kaskus. Tetapi, pada akhir 2008, rata-rata pendapatan iklan kaskus telah Rp 2-3 miliar per bln..

“Dulu kendaraan operasional perusahaan itu angkutan umum. Saat ini telah mempunyai satu mobil, walau kantornya masih tetap sewa, ” papar Andrew lalu tertawa.

Dengan potensi besarnya, kaskus sudah lama jadi lirikan investor asing. Raksasa Google serta Yahoo! Diberitakan sudah menawar kaskus sejumlah USD 50 juta (seputar Rp 475 miliar). Tawaran itu ditampik mentah-mentah oleh Andrew. “Sebenarnya bila ada yang berani beli USD 60 juta saja, saya terlepas, ” canda pria kelahiran 20 juli 1979 ini.

Andrew tak mengingkari tawaran yang datang nilainya sangatlah besar. Walau sekian, dia mesti lihat misi serta visi perusahaan yang membelinya. “Kalau nyatanya visi misinya beda, tambah baik tak di jual, ” ujarnya.

Untuk Andrew, melepas kaskus bisa jadi seperti melepas beberapa hidupnya. Sepanjang 10 th. tinggal di amerika serikat, pria yang terbilang tampan ini cuma bergaul dengan computer serta internet, tanpa ada pernah pacaran. “Lagi juga Seattle itu seringkali hujan, jadi untung untuk orang yang lebih sukai didalam rungan seperti saya, ” ujarnya terkekeh. (sumber:kaskus)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel