Pak Harto Naik Haji Dengan Biaya Sendiri
Mei 25, 2014
Edit
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengambil keputusan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) juga sebagai tersangka korupsi penyelenggaraan haji th. 2012-2013. Disangka ada permainan menggelembungkan proyek katering, pemondokan serta transportasi hingga cost haji jadi mahal.
Disangka, ada beberapa anggota DPR serta keluarga Suryadharma Ali turut dalam rombongan haji berbarengan Menteri Agama. Mereka memakai sarana negara untuk naik haji.
" Ada keluarga menteri juga, menteri SDA. Keseluruhnya tak ingat lagi, namun lebih kurang dibawah 100, " kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas Gedung KPK Jakarta, kepada awak media Jumat (23/5)
Kenyataan yang dibeberkan KPK ini bikin miris. Bila menengok histori, ada cerita menarik waktu Presiden ke-2 RI Soeharto serta keluarganya naik haji. Walaupun jadi orang paling berkuasa waktu itu, Soeharto tidak ingin dibayari negara.
Th. 1991 Presiden Soeharto berbarengan keluarga pergi menunaikan beribadah haji. Lantaran berhaji masalah pribadi, Soeharto menampik dibiayai negara. Dia juga tidak ingin Departemen Agama repot-repot mengaturi kepergiannya.
Semua Paspampres yang turut serta rombongan pendukung juga dibiayai oleh Soeharto.
Reporter Senior TVRI DR Sutrimo meliput segera peristiwa Soeharto naik haji. Dia juga menuliskan pengalamannya dalam buku 34 Wartawan Istana Bicara Perihal Pak Harto terbitan UMB Press th. 2013.
Walaupun naik haji bukanlah juga sebagai kepala negara, kenyataannya hadirnya Presiden Soeharto terus memperoleh sambutan meriah beberapa jamaah haji yang datang dari semua dunia.
" Pada saat Pak Harto melempar jumrah, banyak golongan Muslimin melambaikan tangan serta mengelu-elukan Pak Harto dengan berteriak Assalamu'alaikum Rois Indonisi, Assalamu'alaikum Rois Indonisi, " kata Sutrimo.
Rois Indonisi berarti pemimpin dari Indonesia. Mereka menghormati Soeharto juga sebagai pemimpin dari negara dengan populasi Muslim paling besar didunia.
Bila benar saat ini beberapa petinggi Indonesia mengkorupsi dana haji, sungguh memalukan juga sebagai negara dengan populasi Muslim paling besar. Sesudah sarung, Alquran, haji juga tidak terlepas dari bagi-bagi proyek serta aji mumpung.
sumber: Merdeka.com
Disangka, ada beberapa anggota DPR serta keluarga Suryadharma Ali turut dalam rombongan haji berbarengan Menteri Agama. Mereka memakai sarana negara untuk naik haji.
" Ada keluarga menteri juga, menteri SDA. Keseluruhnya tak ingat lagi, namun lebih kurang dibawah 100, " kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas Gedung KPK Jakarta, kepada awak media Jumat (23/5)
Kenyataan yang dibeberkan KPK ini bikin miris. Bila menengok histori, ada cerita menarik waktu Presiden ke-2 RI Soeharto serta keluarganya naik haji. Walaupun jadi orang paling berkuasa waktu itu, Soeharto tidak ingin dibayari negara.
Th. 1991 Presiden Soeharto berbarengan keluarga pergi menunaikan beribadah haji. Lantaran berhaji masalah pribadi, Soeharto menampik dibiayai negara. Dia juga tidak ingin Departemen Agama repot-repot mengaturi kepergiannya.
Semua Paspampres yang turut serta rombongan pendukung juga dibiayai oleh Soeharto.
Reporter Senior TVRI DR Sutrimo meliput segera peristiwa Soeharto naik haji. Dia juga menuliskan pengalamannya dalam buku 34 Wartawan Istana Bicara Perihal Pak Harto terbitan UMB Press th. 2013.
Walaupun naik haji bukanlah juga sebagai kepala negara, kenyataannya hadirnya Presiden Soeharto terus memperoleh sambutan meriah beberapa jamaah haji yang datang dari semua dunia.
" Pada saat Pak Harto melempar jumrah, banyak golongan Muslimin melambaikan tangan serta mengelu-elukan Pak Harto dengan berteriak Assalamu'alaikum Rois Indonisi, Assalamu'alaikum Rois Indonisi, " kata Sutrimo.
Rois Indonisi berarti pemimpin dari Indonesia. Mereka menghormati Soeharto juga sebagai pemimpin dari negara dengan populasi Muslim paling besar didunia.
Bila benar saat ini beberapa petinggi Indonesia mengkorupsi dana haji, sungguh memalukan juga sebagai negara dengan populasi Muslim paling besar. Sesudah sarung, Alquran, haji juga tidak terlepas dari bagi-bagi proyek serta aji mumpung.
sumber: Merdeka.com