-->

Developer Indonesia Cita Rssa Internasional

Potensi developer Indonesia untuk menciptakan suatu kreasi aplikasi dinilai sudah mumpuni. Bahkan sudah ada developer lokal yang dapat membuat aplikasi kelas dunia untuk customer di pasar global.

Menurut Ronnie A. Dumaguin, Dynalabs Division Head, dengan kemampuan yang dimilikinya, developer Indonesia punya peluang besar untuk menciptakan aplikasi yang menarik dan bermanfaat. Aplikasi tersebut jika sudah sukses bisa saja menarik minat investor asing untuk kemudian diakuisisi.

Termasuk jika berbicara pasar aplikasi mobile yang kini tengah meraksasa. Di BlackBerry World, Indonesia mempunyai kontributor terbesar di Asia. Termasuk untuk pasar aplikasi iOS, Indonesia juga disebut berkontribusi di 10 besar Asia.

"Juga karena secara tidak kelihatan (tidak terpantau oleh sorotan media), ada beberapa developer dari Indonesia yang ternyata aktif dalam forum-forum open source yang mempunyai kontribusi yang cukup besar di forum-forum tersebut," lanjut Ronnie, dalam keterangannya, Senin (18/3/2013).

Developer pun tak perlu takut tak bisa meraup pendapatan dari aplikasi yang dibuatnya tersebut. Peluang itu tentu saja masih sangat terbuka. Selama aplikasi tersebut unik secara konsep dan mempunyai fitur ataupun fungsi yang dibutuhkan dan secara bisnis menguntungkan para penggunanya.

"Aplikasi untuk booking taksi, aplikasi untuk cek kondisi tempat parkir, aplikasi untuk membuat aplikasi lainnya -- API -- dan lainnya," ia menambahkan.

"Aplikasi yang menarik, berguna dan berpotensi kepada masa depan komputasi sangat berpeluang untuk mendapatkan revenue. Sebagai contoh, Winston Damarillo pernah membuat aplikasi 'Gluecode' yang akhirnya dilirik dan dibeli oleh IBM dan aplikasi tersebut menjadi Webshpere Community Edition," lanjut Ronnie.

Selain Gluecode, software yang dibangun oleh Winston dan tim developernya yang berhasil dibeli perusahaan besar adalah Webtide yang diakuisisi Intalio dan Fuse yang menjadi LogicBlaze Fuse. Ketiga aplikasi tersebut adalah Open Source projects.

Devathon

Terkait kreativitas membuat aplikasi ini, para developer ditantang untuk membuat aplikasi secara maraton dalam waktu 9 jam dalam ajang Devathon alias Developers Marathon.

Sesuai namanya, dalam Devathon para developer ditantang untuk membangun sebuah aplikasi, men-deploy aplikasi tersebut di Osmium cloud, dan kemudian mempresentasikannya kepada dewan juri, dalam kurun waktu yang ditentukan yaknni 9 jam.
,
Peserta juga diperkenankan membawa aplikasi yang telah dibuat sebelumnya, namun diwajibkan untuk menggunakan tools & jasa layanan Osmium cloud yang disediakan, dan tentunya akan dikenakan penilaian khusus.

Jenis dan tujuan dari aplikasi tidak dibatasi, selama secara teknis dapat di-cloud-kan. Tentunya pengetahuan dasar akan cloud akan sangat membantu para peserta untuk dapat mengikuti kompetisi ini.

Penilaian juri dalam mencari pemenang Devathon didasarkan lebih kepada manfaat dari aplikasi yang dibangun. Elemen penjurian didasarkan pada Fungsionalitas dan Business Value dari aplikasi, juga pada maksimalisasi penggunaan development tools yang tersedia pada Osmium cloud.

Setiap aplikasi yang disertakan dalam kompetisi yang memperebutkan total hadiah USD 3.000 ini berpeluang untuk dapat menjalin kerjasama bisnis dengan bebragai perusahaan.

Bagaimana, berminat ikut serta? Silakan daftar di sini.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel