Sertifikasi Guru Belum Jadikan Guru Profesional
Desember 19, 2012
Edit
Program sertifikasi guru oleh pemerintah belum meningkatkan prestasi guru dan siswa secara signifikan. Sertifikasi guru hanya efektif menumbuhkan minat pemuda untuk menjadikan guru sebagai lahan pekerjaan yang menjanjikan. Tidak banyak yang tahu bahwa summber dana sertifikasi guru adalah dari Bank Dunia, menurut dari bebrapa sumber yang cakipin kutip tidak menjelaskan apakah dalam bentuk pinjaman atau dana hibah.
Dalam penelitiannya dalam rangka monitoring pelaksanaan sertifikasi Guru di Indonesia, pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2009, 2011, dan 2012 yang dipaparkan Mae Chu Chang, Head of Human Development Sector Indonesia, pada pertemuan organisasi guru ASEAN di Denpasar. Penelitian di 240 SD dan 120 SMP meliputi 3.000 guru dan 90.000 siswa. Mae menjelaskan, penelitian dengan melihat pencapaian 2009 saat proses sertifikasi tahap awal, tahun 2011 (tahap pertengahan), dan tahun 2012 di tahap akhir.
Bank Dunia juga mendesain penelitian melalui video situasi pembelajaran di kelas. ”Sertifikasi guru yang semestinya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru agar terjadi peningkatan kualitas pendidikan di kelas dan sekolah ternyata tak berjalan seperti yang diharapkan. Prestasi siswa tak meningkat signifikan,” jelas Mae, ketika itu.
Menurut Mae (Mae adalah perwakilan bank Dunia), Sertifikasi Guru tak mengubah praktik mengajar dan tingkah laku guru. ”Perubahan yang dilakukan pemerintah untuk membayar lebih guru tak diterjemahkan dalam hasil belajar yang bagus,” tuturnya. (cakipin kutip dari kompas.com)
Dan menurut saya sebagai seorang guru blogger, pada kenyataannya di lapangan memang demikian adanya. banyak sekali guru yang dalam mengajar tidak sesuai dengan bidang yang mereka kuasai, hanya mengejar target 24 jam dalam seminggu. Untuk mendapatkan 24 jam mengajar, banyak guru yang mengajar mata pelajaran lain yang dia tidak kuasai. hal itu masih mendingan di sekolah tempat saya mengajar ada guru yang sertifikasi guru mata pelajaran IPS padahal di tidak pernah mengajar IPS sama Sekali, itu kan sangat ironi.
"Jangan salahkan jika suatu saat bank dunia selaku pemilik Uang Sertifikasi Guru menghentikan bantuanya di karenakan hal tersebut"